Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 27 Agustus 2012

menerima kekurangan pasangan

Kurang berarti tidak cukup, di bawah harapan, under standar. Namanya saja kurang, tak ada orang yang mau, karena ia tidak sesuai dengan harapan yang biasanya melahirkan masalah. Kurang adalah pahit dan terbatas, karenanya semua orang mau melepehnya. Namun celakanya sesuatu yang pahit dan getir ini justru ada pada setiap orang, termasuk suami atau istri Anda, bahkan Anda pun tak terkecualikan darinya.

Sesuatu yang pasti ada namun pahit, karena itu menerimanya jadi mandan, rada susah dan relatif sulit, bahkan ada beberapa orang yang kurang bisa menerimanya atau paling tidak dalam kondisi tertentu lahir indikasi tidak menerima, hingga akhirnya muncul kekesalan terhadapnya, lebih-lebih bila ternyata kekurangan ini lalu menjadi yang tertuduh, kambing hitam persoalan.

Anggaplah kekurangan pasangan melahirkan persoalan, akan tetapi bukankah dia juga memiliki kebaikan-kebaikan? Dan secara umum kebaikannya lebih besar dan lebih banyak. Karena itu Anda jangan melulu memandang dengan mata marah dan kesal, karena lumrah kalau dalam kondisi marah dan kesal, yang terlihat di depan mata adalah keburukan.
Imam asy-Syafi’i berkata,
عَيْنُ الرِضَا عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَة
كَمَا أَنّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِى المَسَاوِيَ
Mata kerelaan itu buta terhadap segala aib
sebagaimana mata kebencian membuka keburukan
Al-Qur`an mengajak melihat dua sisi, kelebihan dan kekurangan secara berimbang, dalam konteks perceraian yang biasanya terjadi dalam kondisi benci, ayat al-Qur`an memerintahkan untuk tidak melupakan keutamaan di antara pasangan, firman Allah,(yang artinya) “Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 237).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dari Abu Hurairah,

لاَيَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ.
“Hendaknya seorang mukmin tidak membenci seorang mukminah, jika dia tidak menyukai satu perangainya niscaya dia menyukai yang lain.” (HR. Muslim).

Tidak ada manusia tanpa kekurangan dan kekeliruan termasuk Anda. Jika itu yang ada dalam pikiran Anda, bukankah hal yang sama juga ada dalam pikiran pasangan Anda? Kalau begitu kapan Anda dengan pasangan berbaikan bila yang ada dalam pikiran hanya kekurangan semata? Bacalah ucapan penyair ini.
مَنْ ذَا الَذِى تُرْضَى سَجَايَاه كُلُّهَا
كَفَى بِالمَرْءِ نُبْلاً أَنْ تُعَدَّ مَعَايِبُهُ
Siapa gerangan yang seluruh sifatnya diterima
cukuplah seseorang itu dianggap baik jika aib-aibnya terhitung
Itu kekurangan dari sisi orang lain yang memandang, bagaimana dari sisi pemiliknya? Tak ada manusia yang bersih dari kekuarangan, maka tak ada jalan lain kecuali usaha memperbaikinya, memang Anda tak akan pernah bisa membuangnya sebersih-bersihnya, tak jadi soal karena ia bukan bisnis Anda, sebaliknya bisnis Anda hanya sebatas mengupayakan diri melepaskan diri dari kekurangan, kalau pun tidak bisa semuanya, paling tidak ada sedikit yang terbuang dan itu sudah cukup. Wallahu a’lam.

Dismenorrhea dapat dibagi menjadi:

- Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim.
- Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya.
Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare.
Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya.

Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah:

- Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea.
- Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid.
- Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg.
Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang.
Semoga ada manfaatnya,
DDDDDDDDDAssalamu’alaikum
Saya seorang remaja putri berumur 17 tahun, belum menikah. Sejak kelas 2 SMP, saat menjelang haid dan saat haid saya selalu sakit. Awalnya sakitnya tidak terlalu parah, hanya rasa keram di bagian perut bawah. Jika saya minum obat dan tidur sakitnya akan berkurang.

Lama kelamaan sakitnya semakin hebat, saat haid saya akan mengalami keram perut, pusing, mual, lemas, dan kontraksi rahim yang terasa sangat menyakitkan.
Hal ini sangat menganggu aktivitas saya, karena saat haid saya hanya bisa berbaring diam di tempat tidur.
Saya pernah minum obat penahan rasa sakit, asam mefenamat dan sakitnya tidak terasa. Tapi kini sudah tidak mempan.
Sekarang saat sakit saya minum air kelapa, sakitnya agak berkurang.
Pertanyaan:
1. Apa hal yang dialami oleh saya wajar?
2. Apa ada hal yang salah pada tubuh saya?
3. Bagaimana cara agar saya bisa menghindari sakit menjelang haid?
4. Apa obat yang dianjurkan untuk penyembuhan keluhan ini?
Terima kasih.
Dari: Irma
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan.
Nyeri yang dirasakan mengganggu pada saat menjelang haid, atau pada permulaan haid,  diistilahkan dengan dismenorrhea.

Dismenorrhea dapat dibagi menjadi:

- Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim.
- Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya.
Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare.
Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya.

Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah:

- Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea.
- Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid.
- Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg.
Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang.
Semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)
Assalamu’alaikum
Saya seorang remaja putri berumur 17 tahun, belum menikah. Sejak kelas 2 SMP, saat menjelang haid dan saat haid saya selalu sakit. Awalnya sakitnya tidak terlalu parah, hanya rasa keram di bagian perut bawah. Jika saya minum obat dan tidur sakitnya akan berkurang.

Lama kelamaan sakitnya semakin hebat, saat haid saya akan mengalami keram perut, pusing, mual, lemas, dan kontraksi rahim yang terasa sangat menyakitkan.
Hal ini sangat menganggu aktivitas saya, karena saat haid saya hanya bisa berbaring diam di tempat tidur.
Saya pernah minum obat penahan rasa sakit, asam mefenamat dan sakitnya tidak terasa. Tapi kini sudah tidak mempan.
Sekarang saat sakit saya minum air kelapa, sakitnya agak berkurang.
Pertanyaan:
1. Apa hal yang dialami oleh saya wajar?
2. Apa ada hal yang salah pada tubuh saya?
3. Bagaimana cara agar saya bisa menghindari sakit menjelang haid?
4. Apa obat yang dianjurkan untuk penyembuhan keluhan ini?
Terima kasih.
Dari: Irma
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan.
Nyeri yang dirasakan mengganggu pada saat menjelang haid, atau pada permulaan haid,  diistilahkan dengan dismenorrhea.

Dismenorrhea dapat dibagi menjadi:

- Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim.
- Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya.
Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare.
Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya.

Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah:

- Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea.
- Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid.
- Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg.
Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang.
Semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)
Assalamu’alaikum
Saya seorang remaja putri berumur 17 tahun, belum menikah. Sejak kelas 2 SMP, saat menjelang haid dan saat haid saya selalu sakit. Awalnya sakitnya tidak terlalu parah, hanya rasa keram di bagian perut bawah. Jika saya minum obat dan tidur sakitnya akan berkurang.

Lama kelamaan sakitnya semakin hebat, saat haid saya akan mengalami keram perut, pusing, mual, lemas, dan kontraksi rahim yang terasa sangat menyakitkan.
Hal ini sangat menganggu aktivitas saya, karena saat haid saya hanya bisa berbaring diam di tempat tidur.
Saya pernah minum obat penahan rasa sakit, asam mefenamat dan sakitnya tidak terasa. Tapi kini sudah tidak mempan.
Sekarang saat sakit saya minum air kelapa, sakitnya agak berkurang.
Pertanyaan:
1. Apa hal yang dialami oleh saya wajar?
2. Apa ada hal yang salah pada tubuh saya?
3. Bagaimana cara agar saya bisa menghindari sakit menjelang haid?
4. Apa obat yang dianjurkan untuk penyembuhan keluhan ini?
Terima kasih.
Dari: Irma
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan.
Nyeri yang dirasakan mengganggu pada saat menjelang haid, atau pada permulaan haid,  diistilahkan dengan dismenorrhea.

Dismenorrhea dapat dibagi menjadi:

- Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim.
- Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya.
Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare.
Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya.

Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah:

- Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea.
- Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid.
- Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg.
Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang.
Semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan Konsultasi Syariah)

0 komentar:

Posting Komentar